PRAKTIKUM ALAT-ALAT UKUR
ANALOG FUNCTION GENERATOR
Nama : Hikma Ramadhani
NIM : A1C318003
Kelas : Reguler A
LABORATORIUM PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2019
ANALOG FUNCTION GENERATOR
I.
TUJUAN
1. Dapat mengenal bagian function generator dan fungsinya
2. Dapat menyelidiki hubungan frekuensi dengan output yang
terbentuk
II.
LANDASAN TEORI
Menurut Halliday (2010 : 448 – 449), frekuensi f suatu gelombang ditentukan sebagai dan itu berhubungan dengan frekuensi sudut ω
dengan
Frekuensi adalah sejumlah getaran per satuan waktu. Jumlah yang dimaksud
dibuat oleh elemen dawai ketika gelombang bergerak melewatinya. f biasanya diukur dengan satuan hertz atau
kelipatannya seperti kilohertz.
Ketika persamaan sebuah gelombang sebuah gelombang
sinusoidal yang merambat diberikan dengan fungsi gelombang, gelombang di dekat x =
0 ketika t = 0. Pada saat x = 0, perpindahan y = 0 dan kemiringan ada pada nilai
positif maksimum. Di dapatkan persamaan dengan memasukkan suatu konstanta fasa ϕ
ke dalam fungsi gelombang :
Menurut Budi (2013 : 128 – 134), kenyataannya gelombang
pulsa dengan satu komponen dan satu frekuensi adalah tidak ada. Gelombang nyata
terdiri dari berbagai gelombang atau komponen gelombang dengan frekuensi
berbeda-beda. Karena itu gelombang nyata merupakan superposisi
gelombang-gelombang normal. Secara umum dalam superposisi gelombang dapat
terbentuk peristiwa :
a. Modulasi
b. Superposisi yang membentuk denyut
Secara sederhana modulasi di definisikan sebagai proses
yang menumpangkan gelombang pertama pada gelombang kedua. Jadi, gelombang modulasi memerlukan gelombang pembawa yang
biasanya memiliki frekuensi yang lebih tinggi, sedangkan superposisi yang
membentuk denyut akan membentuk gelombang grup. Modulasi gelombang terbagi
menjadi dua, yaitu :
a. Modulasi amplitudo
b. Modulasi frekuensi
Dalam modulasi amplitudo, gelombang modulasi dipancarkan sebagai
alunan amplitudo gelombang pembawa. Sedangkan modulasi frekuensi, frekuensi
gelombang modulasi disisipkan kedalam frekuensi pembawanya. Gelomabang AM
merupakan gelombang modulasi pita sisi ditambah dengan komponen pembawanya dan
dapat ditulis sebagai berikut.
Pada modulasi frekuensi, sudut fase gelombang tidak berubah menurut pola
perubahan gelombang modulasi. Karena itu modulasi bersifat linear dan dapat
dinaikkan dengan prinsip superposisi,
Menurut Ishaq (2017 : 125), frekuensi suara gelombang
bergetar bolak balik disekitar titik setimbangnya. Semakin besar frekuensi
gelombang maka semakin cepat dia berisolasi di sekitar titik setimbang, dan
akibatnya makin cepat gelombang merambat dalam medium yang dilaluinya
Frekuensi gelombang diatas lebih besar. Frekuensi bila
dihitung melalui perioda hubungan :
Menurut Hanggarsari (2012 : 192), suara adalah salah satu
sinyal yang sangat dipengaruhi frekuensi dan merupakan bentuk sinyal diskrit
yang sangat dipengaruhi oleh waktu. Proses penyampaian informasi ini biasa
dilakukan dengan percakapan atau pembicaraan. Sistem ini akan melakukan teknik
perekaman sinyal suara secara realtime sebagai sinyal input yang berupa
mobile-phone melalui microphone yang tersedia pada perangkat komputer dan
diolah dengan proses enkripsi.
Elektroensephalogram (EEG) adalah instrumen untuk
menagkap aktivitas listrik di otak. Pengamatan visual terhadap sinyal EEG
secara langsung sangat sukar mengingat amplitudo sinyal EEG demikian rendah dan
polanya sedikit kompleks. Representasi dalam domain frekuensi antara lain untuk
mencari kemunculan gelombang tertentu terhadap rangsangan suara, analisis
pengaruh frekuensi kedipan cahaya, dan model untuk klasifikasi sinyal EEG
terhadap empat kondisi pikiran, serta identifikasi gelombang pada sinyal EEG.
Transformasi dan analisis wavelet dilakukan untuk proses ekspansi
komponen-komponen gelombang alfa, beta, dan teta dari sinyal EEG. Selanjutnya
pengamatan spektral daya dilakukan terhadap daerah frekuensi masing-masing
gelombang tersebut guna mengidentifikasi tingkat kehadiran dari masing-masing
gelombang (Djamal, 2005 : 70-72).
According to Kumar (2016 : 96), the overflow signal from
counter is used to reset RS latch. The output of RS latch gives the desired PMW
output. The overflow signal is also used to load new N-bit duty cycle in
register. PMW has afixed frequency and a variable voltage. This voltage value
changes from 0 volt to 5 volt. The basic PMW generates the signals, which gives
the output of PMW, requires a comparator that compares between two valves. The
first value represents the square signal generated by N-bit counter and the
second value represents the square signal which countains the information about
duty cycle. Counter generator the load signal whenever there is an overflow.
Once load signal become active, the register loads the new duty cycle value.
Load signal is used to reset the latch also.
III.
ALAT DAN BAHAN
1. Function generator AFG
2. Osiloskop
3. Probe
IV.
PROSEDUR PERCOBAAN
1. Disiapkan AFG dan osiloskop, pastikan dalam keadaan
kondisi baik
2. Dihubungkan kedua probe dari AFG dan CRO
3. Digunakan frekuensi 50 Hz, 100 Hz, 300 Hz, 500 Hz, dan
1000 Hz. Diamati gelombang yang terbentuk
4. Digambarkan hubungan grafik frekuensi dengan output yang
terbentuk
V.
ANALISIS DATA
o
Persamaan mencari
tegangan
o
Persamaan mencari
tegangan efektif
o
Persamaan mencari
Vpp osiloskop
o
Persamaan mencari
waktu
VI.
DATA PERCOBAAN
Frekuensi
|
Vpp (AFG)
|
Amplitudo
|
Time
|
Vrms
|
Vpp (Osiloskop)
|
50,12 Hz
|
2,3 volt
|
5,78 m
|
4 s
|
4,08
|
4 volt
|
100,00 Hz
|
2,2 volt
|
-4,18 m
|
4 s
|
-2,95
|
4 volt
|
301,00 Hz
|
2,2 volt
|
6,25 m
|
4 s
|
4,42
|
4 volt
|
502,00 Hz
|
2,2 volt
|
-35,50 m
|
4 s
|
-25,10
|
4 volt
|
1004,00 Hz
|
2,2 volt
|
-17,86 m
|
4 s
|
-12,63
|
4 volt
|
Vrms
|
Gelombang
|
4,08
|
|
-2,95
|
|
4,42
|
|
-25,10
|
|
-12,63
|
VII.
PEMBAHASAN
Pada percobaan Analog Fuction Generator yang dilakukan
yaitu untuk mengetahui bagian-bagian alat ukur Analog Fuction Generator dan
panjang gelombang (amplitudo) yang dihasilkan pada frekuensi tertentu.
Percobaan yang dilakukan dengan menggunakan osiloskop sebagai penampil
gelombang dengan menggunakan frekuensi 50 Hz, 100 Hz, 300 Hz, 500 Hz, dan 1000
Hz. Function generator adalah alat ukur elektronik yang menghasilkan atau
membangkitkan gelombang berbentuk sinus, segituga, korak, dan gergasi. Function
generator terdiri dari generator modulasi.
Sebelum melakukan pengukuran, terlebih dahulu
mengkalibrasi osiloskop, yaitu dengan menghubungkan probe atau kabel penghubung
ke tempat kalibrasi. Setelah melakukan hal tersebut kita bisa mengukur
gelombang yang terbentuk di osiloskop dengan menghubungkan probe kutub positif
ke probe function generator. Atur pada generator fungsi menggunakan sinus,
segituga, atau kotak, lalu atur semua frekuensi amplitudonya yang terdapat pada
tiap-tiap bagian. Dan kemudian menggunakan beberapa Hz (frekuensi), yaitu 50
Hz, 100 Hz, 300 Hz, 500 Hz, dan 1000 Hz. Namun kami tidak dapat menetapkan
angka yang diminta, tetapi angka frekuensi yang mendekati angka yang
ditentukan. Pada percobaan pertama kami menggunakan frekuensi 50,12 Hz dan kami
mendapatkan amplitudo sebesar 5,78 dan Vpp (AFG) yang langsung ditunjukkan pada
display AFG sebesar 2,3 volt dan gambar gelombang dapat dilihat pada layar
osiloskop. Percobaan kedua kami menggunakan frekuensi sebesar 100,0 Hz dan
diperoleh amplitudo sebesar -4,18 dan diperoleh Vpp (AFG) sebesar 2,2 volt.
Kemudian kami mencari nilai Vrms nya yaitu -2,957 .
Selanjutnya kami menggunakan frekuensi sebesar 301,00 Hz dan diperoleh Vpp
(AFG) sebesar 2,2 volt dan diperoleh amplitudonya sebesar 6,25. Pada percobaan
yang keempat kami menggunakan frekuensi sebesar 502,00 Hz dan didapatkan nilai
amplitudo sebesar -35,50 dan Vpp (AFG) nya juga sama seperti besar pada
percobaan kedua dan ketiga yaitu sebesar 2,2 volt. Dan pada percobaan kelima
dan yang terakhir kami menggunakan frekuensi sebesar 1004,0 Hz dan diperoleh
amplitudo nya melalui perhitungan sebesar -17,86 dan Vpp (AFG) sama juga yaitu
2,2 volt. Gambar gelombang yang terlihat pada layar display osiloskop
menunjukkan semakin besar frekuensi yang digunakan, maka gelombang akan semakin
rapat dan bergerak cepat.
Function generator terdiri atas generator utama dan
generator modulus. Generator utama dan generator menyediakan gelombang output
sinus, kotak, atau segitiga dengan frekuensi 0,01 Hz sampai 13 mHz. Sedangkan
dengan generator modula/modulus dihasilkan bentuk gelombang sinus, kotak, dan
persegi dengan frekuensi 0,0001 Hz sampai 10 kHz. Pada umumnya frekuensi yang
dibangkitkan dapat divariasikan dengan mengatur kapasitor dalam rangkuman Lc
atau Rc, dalam hal ini dikendalikan oleh variasi arus yang mengemudikan
integrator, generator fungsi memberikan keluaran berbagai bentuk gelombang
sinus, segitiga, dan kotak dengan jangkauan frekuensi dari 0,01 Hz sampai 100
kHz. Frekuensi terkendali tegangan (frequency cotrolled voltage) mengatur dua
sumber arus upper dan lower contant current soutce.
Dari gambar gelombang yang didapatkan maka semakin besar
frekuensi yang didapatkan maka gambar gelombang semakin rapat. Dan semakin
besar frekuensi maka Vpp nya semakin besar, sebaliknya semakin kecil frekuensi
maka Vpp nya semakin kecil. Namun, pada data hasil percobaan kami ada kesalahan
dalam perhitungan nilai Vpp. Hal ini disebabkan karena kurang telitinya kami
dalam menentukan nilai frekuensi pada generator tersebut.
VIII. PERTANYAAN DAN
TUGAS
1. Kenapa Vpp osiloskop beda dengan Vpp AFG?
Karena terjadi kesalahan saat pemasukan frekuensi pada function generator
yang tidak sesuai dengan yang diminta.
2. Hubungan amplitudo dengan Vpp AFG, jelaskan!
Frekuensi dikali periode sama dengan amplitudo. Jadi, frekuensi dan
amplitudo berbanding lurus, dengan begitu amplitudo dan Vpp AFG juga berbanding
lurus. Semakin besar amplitudo makan semakin besar pula Vpp AFG.
3. Apa fungsi AFG?
Analog Function Generator atau generator fungsi adalah suatu alat yang
menghasilkan sinyal/gelombang dimana frekuensi serta amplitudonya dapat
diubah-ubah. Gelombang yang dihasilkan pada umumnya yaitu gelombang sinusoidal,
segitiga, dan persegi. Pada umumnya generator fungsi digunakan berdampingan
dengan osiloskop. Function generator digunakan untuk menentukan gelombang
sinus, segitiga, persegi dan gelombang pulsa. Function generator digunakan
sebagai sumber sinyal atau frekuensi untuk menggetarkan loudspeaker. Frekuensi
getaran dari loudspeaker dapat diubah-ubah sesuai dengan output function
generator.
IX.
KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Funtion generator memiliki bagian-bagian dan fungsi
sebagai berikut :
a. Tombol Power : Power switch digunakan pada function
generator
b. Power In Indicator : LED digunakan untuk menandai ketika
power diterapkan atau digunakan untuk function generator
c. Range Switch : Range switch terdiri dari 7 push button
yang berfungsi sebagai adjustment frekuensi dari 1 Hz sampai 1mHz
d. Tombol Function : Untuk menyediakan pilihan bentuk
gelombang yang diinginkan
e. Pengali (Multifier) : Untuk faktor pengali dengan range dengan
kalibrasi yang tersedia
f. Duty Control : Untuk mengkalibrasi gelombang output
g. Pulse Invert : Untuk membalikkan waktu simetris yang di
set pada Duty Contol
h. Amplitudo : Pengatur amplitudo
i.
Output : Output
sistem ini berupa gelombang persegi, segitiga, sinus, ramp, dan gelombang pulsa
j.
VCP Input : Input voltage untuk frekuensi eksternal
Fungsinya :
a.
Function Generator Output, untuk mendapatkan keluaran
(output) bentuk gelombang yang diinginkan
b.
Sweep Generator Output, untuk mendapatkan ayunan
gelombang
c.
Frequency Counter, untuk menhitung frekuensi
2. Semakin besar nilai tahanan pengatur frekuensi dari
komponen luar menyebabkan frekuensi gelombang semakin tinggi dan semakin besar
nilai kapasitansi kapasitor dari komponen luar mengakibatkan frekuensi semakin kecil.
Tegangan keluaran gelombang berbanding lurus terhadap nilai tahanan pengatur
amplitudo.
X.
DAFTAR PUSTAKA
Budi, Esmar . 2013 . Gelombang.
Bandung : PT. Rosda.
Djamal, Esmeralda C . 2005 . Identifikasi dan Klasifikasi Sinyal EEG terhadap Rangsangan Suara
dengan Ekstraksi Wavelet dan Spektral Daya . Vol. 37 A . No. 1.
Halliday, David . 2010 . Fisika Dasar . Jakarta : Erlangga.
Hanggarsari, Prativi . 2012 . Simulasi Sistem Pengacakan
Sinyal Suara secara Real Time Berbasis Fast Fourier Transform (FFT) . Jurnal Rekayasa dan Teknologi Elektro .
Vol. 6 . No. 3.
Ishaq, Mohammad . 2017 . Fisika Dasar . Yogyakarta : Graha Ilmu.
Kumar, M. Vinoth . 2016 . FPGA Based High Frequency PWM
Waveform Generator Controller with Variable Duty Cycle. International Journal of New Technology and Research . ISSN : 2454
– 4116 . Vol. 2. No. 4
XI.
LAMPIRAN
11.1. Lampiran Gambar
Analog
function generator Disiapkan AFG dan AFG frekuensi
Frekuensi 500, 00 Hz Osiloskop 301,00 Hz
AFG frekuensi AFG frekuensi 100 Hz Gelombang Sinusoidal
100 Hz frekuensi
301,00 Hz
Gelombang Sinusoidal Gelombang
Sinusoidal
Frekuensi 100 Hz
502,00 Hz
11.2. Lampiran Hitung
a)
Pada f = 50,12 Hz
b)
Pada f = 100,00 Hz
c)
Pada f = 301,00 Hz
d)
Pada f = 502,00 Hz
e)
Pada f = 1004,00 Hz
Tq kak, sangat bermanfaat
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusTerimakasih kak. Ini dapat menjadi referensi yang baik.
BalasHapus