MAKALAH STRATEGI BELAJAR
MENGAJAR FISIKA
KETERAMPILAN BERTANYA
Disusun Oleh :
Kelompok :
Anggota
: Hikma Ramadhani (A1C318003)
Ari
Feriwandani Sihombing (A1C318030)
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
JAMBI
2019
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang
telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini dengan lancar dan tepat pada waktunya. Makalah ini
berjudul “Keterampilan Bertanya” dalam rangka
memenuhi tugas mata kuliah Strategi Belajar Mengajar Fisika.
Makalah
ini dapat disusun dengan berpedoman pada sumber-sumber yang terpercaya dan
disusun dengan menggunakan bahasa yang sederhana agar konteks yang diberikan
mudah dipahami dan dimengerti, seterusnya kami mengucapkan terima kasih kepada
pihak-pihak yang telah bersedia membantu dalam penyusunan karya ilmiah ini,
yaitu :
1.
Dosen pengampu
mata kuliah belajar dan pembelajaran
2.
Teman-teman
sekalian
3.
Pihak-pihak yang
telah bersedia memberikan sumber atau data sehingga makalah ini dapat tersusun.
Akhirnya, kami berharap semoga dengan
adanya makalah ini tersusun dapat menambah pengetahuandan informasi yang
bermanfaat.
Namun demikian, kami sangat
menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat kekurangan.Oleh
karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk
lebih baik kedepannya.
Jambi, 01 Oktober 2019
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB
I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
1.2
Rumusan Masalah
1.3
Tujuan
Penelitian
BAB
II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Keterampilan
bertanya
2.2 Jenis-Jenis Pertanyaan
2.3 Tujuan Keterampilan Bertanya
2.4 Teknik Bertanya
BAB
III PENUTUP
3.1
Kesimpulan
3.2
Saran
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Pembelajaran
merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan
ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap
dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah
proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Jadi,
pengajar atau pendidik adalah unsur yang sangat berpengaruh dan berperan
penting dalam proses pendidikan tersebut. Oleh karena itu, untuk mewujudkan
pembelajaran yang efektif diperlukan berbagai keterampilan yaitu keterampilan mengajar.
Keterampilan
mengajar atau membelajarkan merupakan kompetensi pedagogik yang cukup mendasar
karena merupakan integrasi dari berbagai kompetensi guru secara utuh dan
menyeluruh. Ada 8 keterampilan dasar mengajar yang sangat berperan dan
menentukan kualitas pembelajaran, diantaranya: 1. Keterampilan membuka dan
menutup pelajaran; 2. Keterampilan menjelaskan; 3 Keterampilan bertanya; 4.
Keterampilan mengelola kelas/membimbing diskusi; 5. Keterampilan menggunakan
variasi mengajar; 6. Keterampilan memberi penguatan; 7. Keterampilan memilih
dan menggunakan media sumber belajar dan 8. Keterampilan membuat skenario
pembelajaran.
Dalam
pembelajaran, siswa aktif bertanya bukanlah sesuatu yang mudah. Untuk
membiasakan siswa bertanya seyogyanya sudah dimulai dari lingkungan, keluarga
dan masyarakat. Bertanya merupakan cermin dari rasa ingin tahu tentang sesuatu
yang ditanya, namun alangkah sedihnya jika pertanyaan siswa tidak diakomodasi
oleh guru. Jadi, beranjak dari kesenjangan tersebut maka penulis menyusun makalah
mengenai salah satu keterampilan guru dalam mengajar yaitu keterampilan
bertanya dengan judul ”Keterampilan Bertanya”.
1.2 Rumusan
Masalah
- Apa pengertian dari keterampilan bertanya?
- Apa saja jenis-jenis pertanyaan?
- Apakah tujuan keterampilan bertanya?
- Bagaimana teknik keterampilan bertanya?
- Apa kelebihan dan kelemahan bertanya?
1.3 Tujuan
Penulisan
- Untuk mengetahui pengertian dari keterampilan
bertanya.
- Untuk mengetahui jenis-jenis pertanyaan.
- Untuk mengetahui tujuan keterampilan bertanya.
- Untuk mengetahui teknik keterampilan bertanya.
- Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan bertanya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian keterampilan bertanya
Pengertian
keterampilan bertanya secara etimologis diuraikan menjadi dua suku kata
yaitu “terampil” dan “tanya”. Menurut kamus bahasa Indonesia “bertanya” berasal
dari kata “tanya” yang berarti antara lain permintaan keterangan. Bertanya
merupakan ucapan verbal yang meminta respons dari seseorang yang dikenal.
Respons yang diberikan dapat berupa pengetahuan sampai dengan hal-hal
yang merupakan hasil pertimbangan. Sedangkan kata “terampil” memiliki arti
“cakap dalam penyelesaian tugas ataupun mampu dan cekatan”. Dengan demikian
keterampilan bertanya secara sederhana dapat diartikan dengan kecakapan atau
kemampuan seseorang dalam meminta keterangan atau penjelasan dari orang lain
atau pihak yang menjadi lawan bicara.
Menurut
Brown (2007:59), menyatakan bahwa bertanya adalah setiap pernyataan yang
mengkaji atau menciptakan ilmu pada diri siswa.Keterampilan bertanya merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dalam rangka meningkatkan kualitas proses dan
hasil pembelajaran, yang sekaligus merupakan bagian dari keberhasilan dalam
pengelolaan instruksional dan pengelolaan kelas. Melalui keterampilan bertanya
guru mampu mendeteksi hambatan proses berpikir di kalangan siswa dan sekaligus
dapat memperbaiki dan meningkatkan proses belajar di kalangan siswa (Sofa,
2008).Jadi, keterampilan bertanya adalah suatu kemampuan seorang guru dalam
meminta keterangan ataupun sebaliknya untuk mendapakan informasi dalam
pelaksanaan tujuan.
2.2 Jenis-Jenis
Pertanyaan
Klasifikasi Pertanyaan Menurut
Taksonomi Bloom
Menurut Beni
(2008), Taksonomi Bloom merupakan salah satu cara yang dipakai dalam merumuskan
tujuan pengajaran. Taksonomi ini dapat juga diterapkan untuk mengklasifikasikan
pertanyaan yang diajukan guru di kelas.
Ada tiga kawasan atau disebut juga
ranah (domain) yang dikemukan Bloom dan kawan-kawan dalam taksonomi tersebut
ialah: kognitif (yang menyangkut aspek pikir); afektif (yang menyangkut aspek
sikap); psikomotor (yang menyangkut aspek keterampilan).
Dalam
kaitannya dengan pertanyaan ini, maka domain yang digunakan ialah kognitif oleh
karena seseorang yang bertanya berarti ia berpikir (aspek pikir yang
diutamakan). Untuk domain kognitif ini ada enam tingkatan, yang masing-masing
tingkat dituntut proses berpikir yang berbeda. Sesuai dengan tingkat
kesukarannya dari keenam tingkatan tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua
golongan ialah:
Pertanyaan kognitif tingkatan yang lebih rendah:
1)
pengetahuan (knowledge)
2)
pemahaman (comprehension)
3)
penerapan (application)
Pertanyaan
kognitif tingkatan yang lebih tinggi:
1)
analisis (analysis)
2)
sintesis (synthesis)
3)
evaluasi (evaluation)
Dari ke enam
tingkatan tersebut secara berturut-turut akan diuraikan sebagai berikut:
1.
Pertanyaan pengetahuan
Pertanyaan
ini merupakan pertanyaan penalaran dalam kategori yang terendah, yang hanya
menuntut siswa untuk dapat mengungkapkan kembali pengetahuan tentang fakta,
kejadian, definisi dan sebagainya. Siswa hanya dituntut mengingat kembali apa
yang dipelajarinya. Kata-kata yang sering digunakan untuk pertanyaan
pengetahuan ini antara lain: Apa?, Siapa?, Bilamana?, Di mana?, Sebutkan!,
Ingatlah istilah, Kemukakan definisi!, Pasangkan!, Berilah nama!, dan
Golongkan!.
2.
Pertanyaan pemahaman
Pertanyaan
ini meminta untuk menujukkan bahwa ia telah mengerti atau memahami sesuatu. Ia
dikatakan memahami sesuatu berarti ia telah dapat mengorganisasikan dan
mengutarakan kembali apa yang dipelajarinya dengan menggunakan kalimatnya
sendiri. Beberapa kata yang dapat digunakan untuk pertanyaan pemahaman adalah:
Bedakanlah, Terangkan, Simpulkan, Bandingkanlah, Jelaskan dengan kata-katamu
sendiri, Terjemahkan, Ubahlah, Berilah contoh, dan Berikan interpretasi.
3.
Pertanyaan penerapan (aplikasi)
Pertanyaan
penerapan adalah pertanyaan pertanyaan yang menuntut suatu jawaban dengan
menggunakan informasi yang telah diperoleh sebelumnya. Siswa dihadapkan pada
pemecahan masalah sederhana dengan menggunakan pengetahuan yang telah
dipelajarinya. Dengan menggunakan konsep, prinsip, aturan, hukum atau proses
yang dipelajari sebelumnya, siswa diharapkan dapat menentukan suatu jawaban
yang benar terhadap masalah itu. Beberapa kata yang sering digunakan untuk
pertanyaan penerapan adalah: Gunakanlah, Tunjukkanlah, Demonstrasikan, Buatlah
sesuatu, Carilah hubungan, Tuliskan suatu contoh, Siapkanlah, dan
Klasifikasikanlah.
4.
Pertanyaan analisis
Pertanyaan
ini merupakan jenjang pertama dari kelompok pertanyaan tingkat tinggi.
Pertanyaan analisis menuntut siswa untuk berpikir secara mendalam, kritis,
bahkan menciptakan sesuatu yang baru, untuk menjawab pertanyaan analisis, siswa
harus mampu menguraikan sebab-sebab, motif-motif atau mengadakan deduksi (dari
suatu generalisasi/kesimpulan umum/hukum/teori, dicari fakta-faktanya).
5.
Pertanyaan sintesis
Pertanyaan ini merupakan pertanyaan
tingkat tinggi yang menuntut siswa untuk berpikir orisinil dan kreatif. Dengan
pertanyaan ini akan diperoleh kemampuan untuk menghubungkan bagian-bagian atau
unsur-unsur agar dapat menjadi suatu kesatuan. Mereka dituntut untuk dapat
mengambil suatu kesimpulan dari informasi yang telah diberikan. Siswa tidak
hanya menerka jawaban, melainkan harus berpikir dengan sungguh-sungguh. Berikut
ini adalah kata-kata yang sering digunakan dalam pertanyaan-pertanyaan
sintesis: Ramalkanlah, Bentuk, Ciptakanlah, Susunlah, Rancanglah, Tulislah,
Bagaimana kita dapat memecahkan, Apa yang terjadi seaindainya, Bagaimana
kita dapat memperbaiki, dan Kembangkan.
6.
Pertanyaan evaluasi
Pertanyaan ini menuntut proses berpikir yang paling
tinggi dan untuk dapat menyatakan pendapat atau menilai berbagai ide, karya
seni, pemecahan masalah serta alasan-alasan keputusannya, harus digunakan
kriteria-kriteria tertentu.
2.3 Tujuan
Keterampilan Bertanya
Secara umum
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada siswa bertujuan untuk:
- Membangkitkan minat dan rasa
ingin tahu siswa terhadap suatu
- Memusatkan perhatian siswa terhadap suatu
permasalahan.
- Mendiagnosis kesulitan-kesulitan yang menghambat
siswa belajar.
- Mengembangkan cara belajar siswa aktif
- Memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mengasimilisasi informasi.
- Mendorong siswa mengemukakan pandangannya dalam
diskusi.
- Menguji dan mengukur hasil belajar siswa.
2.4 Teknik
Bertanya
Pertanyaan
yang dirumuskan dan digunakan dengan tepat merupakan suatu alat komunikasi yang
ampuh antara guru dan siswa .Karena itu seyogyanya guru menguasai berbagai
teknik bertanya. Selain itu guru juga hendaknya mendengarkan dengan sunguh-sungguh
apa yang dikemukakan siswa, kemudian memberikan tanggapan yang positif
terhadapnya. Penguasaan berbagai teknik bertanya harus disertai dengan
keinginan dan kemampuan untuk mendengarkan dengan baik serta dilandasi sikap
terbuka dan positif .
Penguasaan
teknik bertanya merupakan suatu wahana penunjang terlaksananya cara belajar
siswa aktif. Dalam mengajukan pertanyaan dapat digunakan teknik sebagai berikut
:
a. Guru
bertanya kepada semua siswa, lalu memberikan giliran kepada seseorang.
b. Siswa memberikan
jawaban yang tepat dan dapat mendorong siswa lainnya untuk memberikan tanggapan
dan mengajukan pertanyaan.
c. Setelah beberapa tanggapan dan jawaban siswa, guru
mengemukakan pertanyaan lagi dan akhirnya siswa bersama guru membuat kesimpulan
jawaban .
2.5 Kelebihan
dan Kekurangan Keterampilan Bertanya
Kelebihan dari keterampilan bertanya
adalah sebagai berikut:
- Mempererat hubungan keilmuan antara guru dan
siswa.
- Melatih anak-anak mengeluarkan pendapatnya secara
merdeka, sehingga pelajaran akan lebih menarik.
- Menghilangkan verbalisme, individualisme dan
intelektaulisma (Munsyi (1981:70) dalam Albantati, 2010).
Kekurangan dari keterampilan bertanya adalah sebagai berikut
1.
Mudah menjurus kepada hal yang tidak dibahas.
2.
Bila guru kurang waspada pedebatan beralih kepada
sentiment pribadi.
3.
Tidak semua anak mengerti dan dapat mengajukan
pendapat (Munsyi (1981:70) dalam Albantati, 2010).
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
- Keterampilan bertanya merupakan kemampuan dalam
memberikan pertanyaan kepada siswa agar mencapai sasaran yang tepat dengan
maksud antara lain untuk memberikan dorongan kepada siswa agar mereka
mengemukakan pendapat, sekedar apersepsi, atau untuk mendapatkan umpan
balik dari penjelasan yang telah disampaikan. keterampilan ini merupakan
salah satu kunci untuk meningkatakan mutu dan kebermaknaan pembelajaran.
- Pertanyaan dapat dibedakan menjadi
bermacam-macam, antara lain yaitu: klasifikasi pertanyaan berdasarkan
Taksonomi Bloom, berdasarkan maksudnya, berdasarkan tujuannya, berdasarkan
luas dan sempitnya sasaran, dan berdasarkan caranya.
- Ada beberapa tujuan keterampilan bertanya,
beberapa diantara yaitu Membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa
terhadap suatu permasalahan, Memusatkan perhatian siswa terhadap suatu
permasalahan dan lain-lain.
- Komponen keterampilan bertanya ada dua yaitu,
keterampilan bertanya mendasar dan keterampilan bertanya lanjutan.
- Teknik bertanya dapat dilakukan dengan beberapa
hal, diantaranya seorang guru dalam mengajukan pertanyaan yaitu tentang
tujuan, penysusunan kata-kata, struktur, pemusatan, pindah gilir,
distribusi/penyebaran, pemberian waktu, pemberian tuntunan, antusias, dan
hangat.
- Kelebihan keterampilan bertanya yaitu mempererat
hubungan guru dengan murid dan melatih untuk berpendapat, sedangkan kelemahannya
antara lain mudah keluar dari topik pembicaraan, menimbulkan perdebatan,
serta tidak semua siswa mengerti dan dapat berpendapat.
3.2 Saran
Penulis menyarankan kepada para
pembaca yang akan berprofesi sebagai calon guru agar dapat menguasai keterampilan
bertanya ini, karena keterampilan ini merupakan salah satu keterampilan penting
di dalam memotivasi minat belajar siswa.
Rusman. 2012.
Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme
Guru. Jakarta:Raja Grafindo Persada.
Ahmad Rohani. 2004. Pengelolaan Pengajaran.
Jakarta : PT Rineka Cipta.
Nana Sudjana. 2006. Dasar-dasar Proses belajar Mengajar. Bandung: Remaja
Rosdakarya
Sardiman A. M. (2012). Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta:
Rajawali.
Winataputra, Udin.S.
2007. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Universitas
Terbuka
WinaSanjaya. (2010).Strategi Pembelajaran Berorientasi
Standar Proses
Pendidikan.Jakarta: Kencana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar